![]() |
LAYANI PEMBELI-Tono pedagang kue Putu dan Getuk Lindri sedang melayani pembeli. Menyambung Hidup, Pemuda Asal Jawa Ini Fokus Jual Kue Putu dan Getuk Lindri di Banjarmasin. ©banjarmasinpost.co.id |
Tono, seorang pemuda asal Pulau Jawa telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Banjarmasin Utara ini.
Setiap hari, dia menjajakan kue putu dan getuk lindri menggunakan sepeda gerobaknya.
Kue-kue tradisional asal pulau Jawa ini sangat populer di kalangan warga Banjarmasin, terutama karena harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp 1.000 per satuan kue.
Tono memiliki cara unik dalam memasak kue putu. Bahan tepung beras yang sudah dimasak sebelumnya kemudian dimasukkan ke dalam cetakan bambu dan ditambah dengan gula aren.
Selanjutnya, kue dikukus dan disajikan dengan taburan kelapa parut.
Proses pemasakan kue putu ini hanya memakan waktu kurang lebih 30 detik, dari tangannya yang cekatan, sehingga pembeli tidak perlu menunggu lama.
Selain kue putu, Tono juga menjual kue getuk lindri dengan tiga varian rasa, yaitu coklat, pandan, dan stroberi.
Kue tradisional asal Jawa Tengah ini terbuat dari singkong rebus yang dihaluskan dan disajikan dengan taburan kelapa parut dan gula pasir.
Tono telah berjualan di Banjarmasin sejak 2017 dan memiliki banyak peminat. Namun, omset yang didapatkannya setiap hari tidak menentu.
"Kadang ramai pembeli dan kadang sepi," ujarnya.
Meskipun demikian, Tono tetap semangat menjajakan kue-kue tradisional yang banyak disukai masyarakat.
Suara khas uap yang keluar saat mengukus kue putu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang pembeli.
Sumber: banjarmasinpost.co.id