![]() |
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. © net |
SINARKALSEL.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan bahwa konflik bersenjata antara Iran dan Israel serta ketegangan perang dagang global dapat mengancam stabilitas ekonomi Indonesia.
Salah satu dampak paling nyata dari konflik tersebut adalah lonjakan harga minyak dunia yang memengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Hari ketiga pecahnya perang Israel dengan Iran dan ini telah menyebabkan harga minyak naik lebih dari 8%," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (17/6/2025).
Ia menyebut harga minyak sempat menyentuh angka US$ 78 per barel. Kenaikan ini berpotensi memicu tekanan besar terhadap ekonomi nasional, termasuk nilai tukar rupiah, suku bunga, dan aliran modal asing.
“Harga minyak yang naik, tetapi di sisi lain dari sisi perekonomian global akan cenderung melemah. Jadi kombinasi kenaikan harga-harga karena disrupsi geopolitik dan security,” ujarnya.
Selain konflik Timur Tengah, Sri Mulyani juga menyoroti ketegangan dalam perdagangan internasional, khususnya antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Meski telah ada ruang dialog, belum tercapai kesepakatan konkret antara dua negara ekonomi besar dunia itu.
Ia juga menyinggung kebijakan fiskal ekspansif AS yang disebut Presiden Donald Trump sebagai “big and beautiful”. Kombinasi ketegangan geopolitik, kebijakan fiskal negara maju, dan ketidakpastian perdagangan global menciptakan risiko ganda, yakni inflasi dan perlambatan ekonomi.
“Ini kombinasi yang harus kita waspadai karena tidak baik,” tegasnya.
Ia menilai, tekanan global saat ini menjadi bukti bahwa perekonomian dunia tengah dalam kondisi rentan. Permintaan global melemah, sementara harga komoditas melonjak bukan karena pertumbuhan permintaan, melainkan karena gangguan pasokan.
Di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, Sri Mulyani menegaskan pentingnya menjaga kredibilitas dan fleksibilitas APBN.
"Pemerintah akan terus memantau dinamika global dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri," kata Sri Mulyani.
Sumber: Beritasatu.com