Sekretaris DPW PKB Kalsel H Hormansyah, Bendahara sekaligus Ketua Fraksi PKB DPRD Kalsel H Suripno Sumas SH MH, danlainnya saat Tasyakuran dan doa
bersama sekaligus dialog interaktif tentang penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden RI ke 4 Deklarator PKB dan Syaikhona Mohammad Kholil Ulama Besar Nusantara.az
BANJARMASIN- Tasyakuran dan doa
bersama sekaligus dialog interaktif tentang penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden RI ke 4 Deklarator PKB dan Syaikhona Mohammad Kholil Ulama Besar Nusantara.
Dihadiri Sekretaris DPW PKB Kalsel H Hormansyah, Bendahara sekaligus Ketua Fraksi PKB DPRD Kalsel H Suripno Sumas SH MH,Ketua Dewan Syuro KH Syakerasi Naseri,Sekretaris KH Muhammad Saleh Yusran danlainnya.
Hormasyah mengingat jasa-jasa tokoh nusantara Gus Dur dan Mohammad Kholil ini dianugrasi sebagai pahlawan nasional.
"Wajar bagi kami karena KH Mohammad Kholil Bangkalan mencetak para kyai dan ulama besar di Indonesia,serta Gus Dur sebagai Presiden RI ke 4," ujar Hormansyah di Banjarmasin,Rabu (12/11) sore.
Hormasyah menjelaskan Syaikhona Kholil Bangkalan tidak hanya dikenal sebagai ulama karismatik, tetapi juga sebagai 'kiainya para kiai'.
Karena hampir seluruh pendiri pesantren besar di Nusantara memiliki hubungan keilmuan dan sanad spiritual dengan beliau.
Warisan pemikiran dan ajaran Syaikhona Kholil, lanjutnya, sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter keislaman yang moderat, berakhlak, dan humanis di Indonesia.
Tokoh kedua, lanjut Hormansyah adalah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang dikenal sebagai tokoh pluralisme, demokrasi, dan kemanusiaan universal.
" Gus Dur, kita semua tahu siapa beliau. Gus Dur telah mengajarkan kepada kita bagaimana kemanusiaan ditempatkan di atas segala perbedaan. Itu juga ajaran yang beliau warisi dari para ulama, termasuk dari Syaikhona Kholil," ungkapnya.az
Tags
politik