BANJAR- Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kembali digelar oleh Anggota DPD/MPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan, Habib Hamid Abdullah, SH., MH.
Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Serbaguna Indrasasri, Martapura, dengan menghadirkan sebanyak 150 peserta dari organisasi kemasyarakatan Laung Kuning Banjar, Rabu (10/09). Antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini menunjukkan adanya semangat bersama untuk terus memperkokoh pemahaman akan nilai-nilai kebangsaan yang menjadi pijakan bangsa (Martapura).
Dalam sambutannya, Habib Hamid menegaskan bahwa Empat Pilar MPR RI yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan fondasi utama dalam merawat ke-Indonesiaan.
Menurutnya, di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan dunia yang semakin kompleks, pilar-pilar kebangsaan tersebut harus menjadi pegangan bersama agar bangsa ini tidak kehilangan arah.
Lebih jauh, Habib Hamid menguraikan bahwa tantangan global saat ini bukan hanya terkait dengan persaingan ekonomi antarbangsa, melainkan juga masuknya paham-paham radikal, individualisme, serta derasnya budaya instan yang dapat mengikis nilai gotong royong. “Jika kita lengah, tatanan kehidupan berbangsa bisa tergerus dan generasi kita akan mudah terbawa arus yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia,” tegasnya.
Selain tantangan global, dinamika nasional juga tak luput dari perhatian. Habib Hamid menyoroti maraknya berita hoaks yang menyebar cepat di media sosial dan dapat memecah belah anak bangsa.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Hoaks itu racun. Harus difilter dengan baik dan disikapi secara bijak, kalau tidak, persatuan kita bisa semakin terkisis bahkan hancur berkeping-keping,” ujarnya lantang.
Dalam konteks itu, sosialisasi Empat Pilar menjadi penting untuk memperkuat daya tahan masyarakat terhadap pengaruh negatif. Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan persatuan, harus benar-benar dihayati, tidak hanya sebagai slogan, tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Habib Hamid juga menekankan bahwa Empat Pilar dapat menjadi landasan bagi arah politik pembangunan nasional.
Dengan menjadikan Pancasila sebagai ruh kebijakan publik, pembangunan dapat diarahkan untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ia menilai, masih adanya ketimpangan sosial-ekonomi di berbagai daerah harus dijawab dengan pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Menutup kegiatan tersebut, Habib Hamid mengajak seluruh peserta untuk menjadi agen penyebar nilai-nilai kebangsaan di lingkungannya masing-masing.
“Mari kita rawat Indonesia dengan berpegang teguh pada Empat Pilar MPR RI. Inilah jalan terbaik agar kita tetap kokoh menghadapi tantangan zaman dan memastikan pembangunan berjalan untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya.az